Saturday, February 27, 2010

Transformasi The Flowers

Masih ingat dengan tembang rock and mil Tolong Bu Dokter yang mencuat pada 1998? Flowers adalah proyek band, pemain bas Slank, Bonky. Formasi kala itu Boris (gitar), Bongky (bas), Njet (vokal), Cole (gitar) dan Chilink (drum).

Kematian Cole, keluarnya Bonky untuk bergabung dengan BIP dan Chilink yang membentuk Bunglon, membuat Flowers makin terbenam bahkan tidak sedikit anak muda masa kini yang awam atau asing dengan nama Flowers.Beruntung Zaid Barmansyah alias Njet (vokal) dan Boris Simanjuntak atau Boris (gitar), dua orang yang tersisa dari band ini yang menjadi pemrakarsa kembalinya band rock n roll ini.

Album pertama mereka, 17 Tahun Ke atas mungkin sekarang sudah jadi barang yang cukup langka, bersanding dengan album-album satu Uga seperti Kidnap Katrina atau Plastik.Dengan waktu tidur yang panjang, kabar kemunculan Flowers kembali di industri musik adalah suatu kabar gembira yang layak untuk dirayakan. Semuanya diawali 5 tahun yang lalu, tepatnya pada 2005 saat Njet dan Boris bertemu kembali dan mulai berjam-ming ria bersama di Pare, sebuah klab cutting edge yang cukup legendaris pada era milenium.

"Waktu di Pare gue nggak sengaja ketemu lagi sama Njet, kita jamming lagi, nah berasa chemistry-nya ketemu lagi, ya kenapa nggak diterusin," ungkap Boris.Pertemuan mereka membawa kepada pencarian dan gonta ganti personel lewat jamming dari panggung ke panggung sampai akhirnya mereka menemukan empat personel tambahan yaitu, Dado Darmawan (drum), Leonardo Maitimu (bass) dan Eugen Bounty (saksofon).

Flowers saat ini memang bukan yang pertama ketika membicarakan band lawas yang tampil kembali ke layar industri musik. Namun menjadi pertanyaan tersendiri untuk mengetahui alasan mereka kembali.Tidak terkecuali Flowers, yang kini bak menemukan pencerahan dan memutuskan menambah awalan The di depan. "Kenapa balik lagi, karena kita adalah musisi, dan kita harus berkarya, itu tidak bisa ditolak lagi, sudah ada di hati," ungkap Boris.Berbekal amunisi baru, The Flowers telah siap menduduki kembali industri musik. Bahkan album kedua mereka setelah lebih dari satu dekade absen, sudah bisa dinikmati bulan ini.

Dengan titel album Still Alive and Well, sebuah tajuk yang ibarat kisah perjalanan anak-anak muda yang dulu dikenal bandel sekarang berbalik menjadi musisi cadas insaf, tetapi tetap menyalak."Konsepnya sih hampir sama kaya dulu, mengalir saja. Namun bedanya kalau dulu drugs-involve sekarang lebih clean. Dulu memang kita masuk ke era psikedelik di mana kita mesti mabuk buat cari inspirasi, sekarang nggak, mengalirnya berbeda. Selebihnya tentang tema lagu dasarnya sama, apa yang kita rasakan dengan apa yang kita lihat," tutur Boris tentang album baru mereka.

Secara format musik para penggemar mereka tidak akan lagi mendengar sound ala 1970-an yang kerap menjadi ciri khas mereka. "Benang merahnya masih pada 1970-an tapi untuk sekarang kami lebih bebas untuk eksplorasi sound yang kita ingin dengar," ujar Njet.Hanya saja, perubahan itu bukan tidak ada kekhawatiran, justru tantangan terbesar datang dari die hard fans yang masih berharap konsep musik yang seperti dulu.

Tidak hanya format musik. The Flowers pun sekarang melakukan perubahan dengan menerapkan pola indie dalam distribusi album, sebagai strategi bisnis yang ditempuh.Menurut mereka indie adalah sebuah jalan alternatif yang mungkin awalnya pergerakan orang yang tidak dapat tempat di industri musik di pangsa pasar yang lebih besar. "Kami realistis dengan kondisi kami yang ada sekarang".

Industri musik terus bergulir, dulu dan sekarang memang berbeda, tetapi The Flowers tetaplah Flowers yang dikenal. Hanya sekarang mereka punya wajah, kemasan dan strategi baru."Namanya juga 10 tahun, pastinya ada perbedaan, tapi yang jelas dari dulu kita selalu ngelakuin apa yang kita mau," tutup Boris. Dan format itu yang masih mereka bawa sampai saat ini. Selamat datang, The Flowers!

3 comments:

  1. hi.. apa kabar..???
    lama tak bersua dan corat coret disini >_<!

    ada AWARD
    di sini
    http://laskar-anesachipiet.blogspot.com/2010/03/penjelasan-mizz-black.html

    ReplyDelete
  2. salam sobat
    hebat ya,,the flowers sekarang melakukan perubahan dengan menerapkan pola indie dalam distribusi album sebagai strategi bisnis yg ditempuh..tidak hanya format musik.

    apa kabar mas Bippi?
    maaf lama ngga berkunjung kesini.

    ReplyDelete
  3. ga begitu hapal sih lagunya, tp pernah denger dulu banget jaman SMP :D

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar, mohon tidak meninggalkan LINK didalam komentar. Terima kasih