Saturday, August 1, 2009

Enkripsi

Enkripsi komputer didasarkan pada ilmu kriptografi, yang telah lama digunakan. Sejarawan Yunani Lucius Mestrius Plutarchus (46 - 120) menulis tentang para jenderal tentara Spartan yang mengirim dan menerima pesan sensitif menggunakan scytale, sebuah kayu gelondongan kecil. Para jenderal tersebut membungkus scytale dengan kertas yang terbuat dari kulit, dan menuliskan pesan sensitif di atasnya.

Ketika gulungan kertas dilepaskan dari gelondong kayu tersebut, tulisan terlihat bercampur aduk dan tidak memiliki makna. Tapi, bila jenderal lain menerima kertas tersebut, dan menggulungkannya diatas scytale dengan ukuran yang sama, dia bisa membaca isi pesan.


Namun saat ini, sebagian besar kriptografi mengandalkan komputer, mengingat kode yang dibuat manusia terlalu mudah untuk dipecahkan komputer. Chiper yang digunakan sekarang pun kini berupa algoritma. Pada umumnya, sistem enkripsi komputer termasuk ke dalam salah satu dari dua kategori enskripsi, yaitu : symmetric-key dan public-key.

Symmetrik-key sama halnya dengan dua orang jenderal Spartan yang mengirim pesan satu sama lain, komputer yang menggunakan enkripsi symmetric-key untuk mengirim pesan satu sama lain, harus memiliki kunci yang sama. Dalam enkripsi symmetric-key, setiap komputer memiliki sebuah kunci rahasia (code) yang dapat digunakan untuk membungkus (mengenkripsi) paket informasi sebelum dikirimkan ke komputer lain.

Pada sistem ini, anda harus tahu komputer-komputer mana saja yang akan bertukar data satu sama lain. Selanjutnya, anda harus menginstal kunci yang sama pada masing-masing komputer untuk membungkus dan membuka pesan yang diterima. Algoritma symmetric yang pertama dikembangkan di AS pada 1970-an adalah Data Encryption Standard (DES), yang menggunakan kunci 56-bit.

Kemampuan komputer yang berkembang semakin cepat sejak era 1970-an, membuat para ahli keamanan menganggap DES tidak lagi aman, meski sebuah kunci 56-bit menyediakan lebih dari 70-biliun (70 juta miliar) kemungkinan kombinasi. Namun, serangan brute force menggunakan komputer terbaru mampu memecahkan data terenkripsi menggunakan DES dalam waktu yang relatif singkat.

Karena itu, DES digantikan dengan Advanced Encryption Standard (AES), yang menggunakan kunci 128, 192, atau 256-bit. Banyak orang percaya bahwa AES akan menjadi standar enkripsi untuk jangka waktu yang cukup panjang. Sebuah kunci 128-bit misalnya, dapat memiliki lebih dari 3 x 10 ^ 35 kemungkinan kunci kombinasi.

Salah satu kelemahan tipe enkripsi symmetric-key adalah adanya keharusan bagi dua penggunanya untuk bertukar kunci yang identik. Apabila kunci ini jatuh ketangan orang ketiga, dia dapat ikut membuka data yang dienkripsi dengan kunci tersebut. Menjawab kelemahan ini, para ahli kriptografi merancang sebuah sistem enkripsi yang bersifat asimetris yang dikenal dengan istilah public-key.

Enkripsi jenis kedua ini menggunakan dua kunci yang berbeda pada saat yang bersamaan kombinasi dari private key dan public-key. Private key hanya hanya dikenali oleh komputer anda, sementara public key diberikan oleh komputer anda kepada komputer lain yang akan di ajak bertukar informasi. Untuk membuka pesan yang terbungkus, sebuah komputer harus menggunakan public key, yang disediakan oleh komputer asal.

Meski sebuah pesan dikirimkan oleh sebuah komputer ke komputer lain tidak aman karena public key yang digunakan untuk mengenkripsi ikut dipublikasikan, orang yang mendapatkan pesan tersebut tidak dapat membacanya tanpa private key. Sepasang kunci ini berbasis bilangan prisma (2, 3, 5, 7, 11, dan seterusnya) yang panjang. Pretty Good Privacy (PGP) adalah salah satu program enkripsi terkenal yang menggunakan sistem ini.

More Information :
http://computer.howstuffworks.com/encryption.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/encryption

8 comments:

  1. beepee, you can call me TT Ok? Im so tired. Just dropping by before i go to sleep after the vacation time 8 hours driving, just to wish you a great weekdays a head..

    ReplyDelete
  2. gw gak mudeng soaL komputer.. ^^ tapi moga ajah dari bLog Lu gw bisa beLajar.. ^^ mohon bimbingan`y.. ^^

    ReplyDelete
  3. Gak Ngerti Sob..! udah baca tp belum ngerti2 juga

    ReplyDelete
  4. @ dayend dan Aneuk Nanggroe
    Memang sulit dimengerti, tapi nanti juga ngerti. aku aja dah lama baca ini, baru ngerti akhir2 ini...
    yang penting sedikit tau dari pada tidak tau sama sekali...

    ReplyDelete
  5. SALAM SOBAT,,,wah hebat nich artikelnya bisa tahu,, sejarawan YUNANI,,.saya baru dengar nich enkripsi disini,,biasanya dengar skripsi saja.

    ReplyDelete
  6. wah ane mah masih cetek ilmu komputer mah, bisa komputer dikit2 aja otodikdak... hehehehe... gada kursus secuilpun... murni kotak katik sendiri n baca2 buku gto hehehehehehe.....

    ReplyDelete
  7. salam bos, artikel yang hebat.Informasi yang penting untuk semua.thank

    ReplyDelete
  8. met pagi sahabat-ku, artikel-nya agak nyambung dikit sih, cuma yg kemarin aq alami adalah gimana ngatasi-nya ? tp gak pa2 buat tambahan pengetahuan

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar, mohon tidak meninggalkan LINK didalam komentar. Terima kasih